Malam yang terang. Semilir angin berhembus
memasuki paru-paruku. Kuterdiam termenung duduk di halaman rumahku. Kulihat
langit tampak cerah meski awan masih berlarian kesana kemari. Terlihat germerlap
bintang jauh di angkasa tersenyum manis melihat diriku.
Kurebahkan badan dan aku melihat jauh keatas
sana. Sesosok cahaya yang terang sekali bersinar yang menambah indahnya langit
hitam. Akupun mulai berfikir “Cahaya apa yang terang ini, sinarnya tajam
menembus angan fikirku”. Akupun menatapnya.
“Tit-tut-tit” suara HP ku membuyarkan
lamunanku. “1 Message Received” itulah tulisan yang ada di layar HPku.
Seseorang terlintas di fikiranku, “Semoga dia yang mengirim sms ini” gumamku.
Huh ternyata pesan dari operator, kalau pulsaku akan berada pada masa tenggang
3 hari lagi dan disuruh isi ulang. Akupun kesal dan langsung menghapus pesan
itu.
Ku lihat inbox yang ada di HPku, malam ini belum
ada satu pesanpun dari dia. Aku tak tau apakah dia sibukkah, lelahkah, atau
sudah tidurkah. Ku buka hp ku lagi, kucoba menuliskan sebuah pesan. “Selamat
Malam ^_^” pesan ini akan kutujukan padanya. Ku cari nomornya di contact lalu
ke tekan tombol “Send”. Pesanpun terkirim.
Angin malam yang berhembus membuat badanku agak
menggigil. Tapi ini tak bisa membuatku untuk masuk kedalam rumah. Aku menanti
jawaban sms sembari melihat ke atas langit melanjutkan khayal fikiranku di
angkasa.
Kulihat cahaya terang itu lagi. Sinarnya
semakin malam semakin terang. Semakin lama aku semakin menyukai sinar itu. Ku
terpesona melihatnya. Hingga mataku makin lama tak sadar untuk menutup. Akupun
tak sadar tertidur di tempat ini dilihat oleh jutaan bintang yang selalu
tersenyum melihatku.
“Tit-tit-tit” Alarm HPku berbunyi. Kulihat jam
yang ada di HP ku ternyata sudah menunjukkan 22.30. Sudah 1 jam aku tertidur
disini. Ditemani gemerlip bintang, sebuah benda yang terang dan juga udara yang
dingin menyelimuti tidurku. Tak ada pesan yang masuk di HPku, menandakan dia
belum membalas. “Mungkinkah kau sudah tidur sejak aku mengirim pesan tadi. Aku Sebenarnya
Merindukanmu. Malam ini ku sendiri, aku ingin bercerita dan bercanda tawa
denganmu. Mengapa tiada kabar yang ku terima darimu. Apakah engkau marah
padaku? Apakah engkau membenciku?” berontak hatiku.
Kulihat keatas lagi bahwa bulan semakin
terang. Ku teringat kata-kata yang pernah dia ucapkan bahwa dia bagian dari
bulan. Ku berfikir “Mengapa kau memilih menjadi bulan?”. Kutatap bulan itu
lagi, cahayanya semakin terang, semakin indah dan semakin tak ternilai
keelokannya.
“Ohh aku tau” gumamku. Aku tau apa arti
perkataanya. Dia mungkin hanyalah sebuah bulan yang hanya bersinar bila
disinari oleh matahari artinya dia itu ada karena dia telah diciptakan-Nya.
Sinar yang dia pancarkan dari sinar matahari untuk meneruskan kebumi menandakan
dia itu adalah orang yang jujur, menyampaikan semua amanah yang berupa sinar
dari matahari untuk menyinari bumi. Selain itu, setiap malam dia selalu ada dan
bisa melihat diriku. Dengan begitu meski kita tak bertemu rasa rinduku bisa
terobati dengan melihat sinar cahayanya.
Mulai malam itupun aku mulai menyukai sinar
bulan yang terang itu. Aku pun menyerukan “Setiap malam kuluangkan waktu untuk
melihat dirimu. Tak akan ada yang dapat melebihi sinarmu. Meski banyak bintang
yang sangat bagus dan indah diangkasa, aku akan tetap memilih kau sang bulan.
Karena kaulah yang terbaik. Dan aku disini akan selalu setia menantimu Oh Sinar Rembulan” ^_^.
Artikel Terkait:
5 comment:
weehhhhhhhhhhh...
cicicuittttttttttttt
wkwkwkwkwk...
saya suka lihat bulan jga sob...
nice post...
salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.
sukses terus buat blognya sob.
Semua berita yang ada di website anda sangat menarik perhatian untuk di simak, salam sehat. . . !! Semoga beritanya dapat bermanfaat! share ya gan, thanks nih!!
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
No Spam & No Porn