Setiap orang hidup di dunia ini pasti menjalani kehidupan yang berliku-liku. Kadangkala senang ketika mendapatkan sesuatu, sedih ketika dirundung masalah, dan susah karena banyak pekerjaan. Di dunia ini setiap orang pasti menginginkan kesenangan. Apalagi bagi orang yang kaya, memang banyak kesenangan yang mereka rasakan, tetapi APAKAH MEREKA BISA BERSYUKUR?? Apabila sudah bersyukur APAKAH MEREKA BERSHADAQAH?? Setelah itu APAKAH MEREKA IKHLAS DALAM BERSHADAQAH??. Pastilah sulit untuk melaksanakanya. Tetapi sebagian orang bisa melaksankanya.
Sedangkan orang miskin kebanyakan merasakan kesedihan, kesusahan, kesengsaraan, selalu di cemoohi, selalu dihinia, selalu di bohongi, dan selalu di kucilkan. Mereka selalu bersedih, dimanapun mereka berada meratapi kehidupan ini. Tetapi dibalik itu mereka bisa merasakan BAGAIMANA RASANYA BERSABAR. Bersabar akan bagaimana kehidupanya?? Bagaimana kita makan besok?? Bagaimana cara mencari uang?? Bagaimana kita dapat menyenangkan hati keluarga?? (Janganlah bersedih bertawakallah)
Bertawakkal artinya berpasrah diri kepada Allah setelah melakukan upaya-upaya secara maksimal. Kita hidup di dunia jika menginginkan sesuatu maka ia harus berusaha untuk menggapainya. Meski demikian, usaha kita tidak sepenuhnya menentukan, karena banyak faktor lain yang ikut bermain, misalnya faktor kebetulan, faktor yang dipercaya sebagai keberuntungan, faktor doa dan sebagainya. Orang yang menyombongkan keberhasilannya sebagai usaha sendiri termasuk orang yang buruk akhlaknya terhadap Allah, dan bahkan bisa terperangkap ke dalam syirk khofiy. Seorang yang bertawakkal kepada Allah adalah orang yang bekerja keras untuk menggapai apa yang diinginkannya dengan mengikuti prosedur yang wajar (menggunakan management usaha), tetapi ia tetap meyakini bahwa keberhasilan usahanya ditentukan oleh Allah Yang Maha Pengatur. Ia yakin betul bahwa upaya dan kekuatan itu tidak efektif tanpa izin Allah, la hauls wala quwwata ills billah al'Aliy al 'Aziem.Ada sebuah kisah bahwa ada seseorang baru datang dari luar kota menemui Rasulullah. Beliau menanyakan apakah ontanya diikat (di parkir secara benar dan dikunci). Orang itu menjawab: Tidak ya Rasulullah, saya tawakkal saja kepada Allah. Rasul lalu menegurnya; (jangan begitu), ikat dulu untamu secara benar, baru engkau bertawakkal kepada Allah. Dari hadis itu dapat difahami bahwa kepercayaan kepada Allah sebagai Yang Maha Kuasa , Maha Pengatur dan Maha Penentu tidak mengurangi professionalitas dan rasionalitas usaha.
Jadi bertawakallah dengan usaha yang keras yang disertai dengan doa. Setelah itu barullah pasrahkan semua kepada Alah. Semoga kita selalu menjadi orang yang bertawakal untuk menjalani kehidupan ini. AMIN..
16 comment:
Pasrah setelah usaha maksimal adalah puncak dari kekuatan. Berapa banyak orang sudah bekerja keras bila Allah belum menghendaki, dia tidak mendapat apapun.
amin...amin...
@ Ega : betul.. semua itu jalan Allah. Apabila Allah tak menghendaki semua tidak akan terjadi
@ Mahadma : ya robbal'alamin :)
mantap din artikel..nya memang benar kita harus berusaha dan bertawakal kepada Allah swt.
okey sob... :D
setuju sahabat untuk mencapai sesuatu kita harus berdaya-upaya dengan keras tp dengan tidak melupakanNYA. Selalu sabar dan berpasrah kepadaNYA. Salam
terimaksih yaw.. yang telah setuju dengan pendapat saya :D
Halo teman,
Blog anda enak dipandang dan informatif.
Saya sudah follow ikuti di Google Friend Connect.
Silakan follow/ikuti blog saya, terima kasih.
multibrand.blogspot.com
terimakasih yaw..
iya akan aq follow
sekalilagi trims.. :D
Sebuah artikel yang menyetuh hati begitu dalam, slm kenal shobat, kalau punya waktu mampir ya ke blog newbie
Bagus materinya....begitulah hidup, susah senang silih berganti...ketiadaan,kepapaan,kemiskinan,kefakiran,jangan dijadikan alasan untuk tidak bertawakal...Rosullah teladan yang patut kita contoh...kebahagiaan dunia dan akhirat memang harus kita raih,...usaha keras wajib kita lakukan, doa khusuk wajib kita panjatkan, kesabaran yang tanpa batas wajib kita hamparkan, tawakkal yang iklas wajib kita yakinkan...Robbana Atina Fi Dzunya Hasanah Wa Fill Akhiroti Hasanah Wa Qina 'adzabannar.....Aaaamin.
@ Indra : iya insya allah saya akan mampir..
@ Anonim : Lek Hasan terimakasih atas commentnya dan tambahanya. :D
Thank you for this post, I can relate to this all to well
okey you're welcome
Wah aku setuju Sob....bukan menyerah pasrah tapi bertawal karena udah berusaha.....Siip......
thanks sob atas infonya, sangat bermanfaat sekali
jangan lupa kunjungi blog saya di ilmuagamaaa.blogspot.com
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
No Spam & No Porn